Rabu, 08 Agustus 2012

Basa Sunda

Beberapa hari yang lalu saya seharian taping di Bogor tentang olahan kurma. Bakpia kurma dan sari kurma. Hmmmm....tapi bukan soal tema liputan saya sih yang mau dibicarakan. Tapi masalah lainnya, yaitu basa sunda yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Bahasa Sunda, hehehehe. Beda tipis :) yaaa, maklum saja, hampir seharian saya mendengar dialog dengan basa sunda.

Saya bukan berasal dari suku sunda atau daerah Jawa Barat. Tapi entah kenapa dari kecil selalu suka dengan bahasa sunda. Lebih tepatnya mungkin seneng mendengar orang lain berbicara bahasa sunda. Kedengerannya lucu gitu. Bersahabat, akrab, ramah, tapi ada aksen gaulnya. Hehehe. Dan keinginan saya untuk bisa mengerti bahasa sunda terjadi pas pada akhirnya saya berkuliah di universitas di kota Bandung. Itupun setelah kurang lebih tiga tahun kuliah disana. Masa-masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang terletak di Purwakarta 'memaksa' saya untuk mengerti basa sunda. Dan tentu saja saya mensyukuri anugerah itu.

Hampir dua bulan KKN di Purwakarta, oleh-olehnya saya paham dan bisa sedikit-sedikit berbahasa sunda (meski kebiasaan saya sebatas basa sunda kasar ala anak muda). Saya yang ketika itu memang ingin mengerti basa sunda pergaulan, sangat senang. Pulang KKN, basa sunda ala-ala pergaulan anak muda kota Bandung, sudah semakin lancar. Teman-teman yang awalnya hanya dari Jakarta dan sekitarnya, kala itu mulai banyak yang berasal dari Bandung. Semakin banyak pula lelucon-lelucon khas sunda yang saya bisa.

Tapi peribahasa 'bisa karena biasa' memang benar terjadi. Saya yang semula mulai lancar berbahasa sunda, ketika akhirnya lulus kuliah, meninggalkan kota Bandung dan kembali ke Jakarta, lambat laun kosa kata basa sunda saya bukannya menambah. Tapi mandek. Sedih? Iya sih. Tapi apa daya? Seiring pertemanan yang semakin ke-jakarta-jakarta-an, kosa kata basa sunda semakin memudar. Meski sesekali basa sunda masih terdengar di sela-sela perbincangan.

Aaaaahh, berbicara soal taping hari ini yang banyak mendengar basa sunda berhasil memaksa ingatan saya kembali ke masa-masa 'belajar' berbahasa sunda. Yaaahh, meski bukan orang sunda, gak ada salahnya kan mencintai bahasa suku lain. Toh masih sama-sama budaya Indonesia? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar