Kalo ada yg nanya, kenapa gw sayang dia? I have no idea. I just love him, for no reason.
Sekilas, bahkan ditilik-tilik, gada yg istimewa dr seorang 'dia'. Rambut gondrong, berkulit gelap, yaahh layaknya seorang pria yg gak memperhatikan penampilan. Tapi, dr awal perkenalan, gw tau, ada sesuatu di balik sosoknya (sah elaaaaahhh........).
Lika-liku perkenalan, pendekatan, dan penjajakan kami ga begitu mulus. Berawal dr rekanan seprofesi, mulai ber-abang-adek, dan ngumpet-ngumpet dr pacar gw tatkala itu (yaaahh,,yg notabene beda keyakinan). Dan entah kenapa, meski dengan segudang permasalahan, pisah sejenak sama dia, bikin gw sedih. Sedih berat. Pernah, suatu ketika dia unfollow di twitter karena males banget baca twit-twit gw sama sang mantan pacar. Perasaan gw? Sedih berat. Keinget, waktu itu pas kondangan ke resepsi teman. Naik motor sambil melamun. Kenyataan bahwa dia ninggalin gw, itu bikin nyesek.
Pernah pula, temen gw yg tau kisah percintaan gw sama sang mantan, menolak mentah-mentah hubungan gw sama dia. Tapi perasaan gw bilang, gw bener kok. Ga tau kenapa. Mungkin karena emang pengen 'berpisah' dr jeratan cinta beda keyakinan.......sampai suatu ketika perasaan takut kehilangan dia begitu kuat. Dan membuat gw rela dan tega berlaku kasar ke sang mantan beda keyakinan, demi dia (for God shake, ampuni kelakuanku ya Allah. Aamin).
Ga pernah ragu, dari awal untuk bawa dia ke rumah. Lengkap dengan penampilan rock and roll ala dia. Rambut gondrong, sepaket dengan gaya slenge'an ala dia. Dan entah kenapa, apa memang kedua orang tua gw emang asik-asik aja, ga sedikitpun ragu atau melarang berteman (bahkan berhubungan lebih lanjut sama dia). Hingga sampai akhirnya kamipun melakukan penjajakan (tentunya setelah resmi putus dari yg terdahulu, meski hanya beda satu minggu).
Hingga masa penjajakan, belum ada masalah berarti. Hingga beberapa bulan, ada masalah yg membuat gw pengen putus sama dia. Masalah apa, ga usah ditulislah ya.....dua kali minta putus. Tapi dia selalu minta untuk : 'jangan, engga'. Yaaaa intinya ga terima. Masukan kanan-kiri ttg keharusan gw untuk segera menyudahi hubungan, jg jadi mental. Semua mental. Saat itu kondisi gw, terima keadaan, setengah menggantung di saat kondisi kepercayaan berada di nilai NOL.
Tapi sedikit demi sedikit, dia menunjukkan perubahan. Meski memang harus diakui, sikap dan sifatnya yg super cuek, membuat gw harus rela menghela napas berkali-kali. Tapi toh, emang paketan dia seperti itu kan? Tingkat kepercayaan yang semula sampai di titik nol, perlahan meningkat. Dia pun semakin menunjukkan keseriusan. Rencana demi rencana kami susun, termasuk rencana dia untuk 'meminta' gw ke orang tua. Hingga akhirnya terbukti.
11 Maret 2012, dengan membawa seluruh anggota keluarganya, dia pun 'meminta' gw dari orang tua. Meski harus melampaui satu tahap lagi, insyaallah niat baik kami dilancarkan. Aamin.
Dan kalo ada yang nanya apa yang membuat gw sayang ke dia, I still have no answer. He's the one who always make me feel blue, but he's the one who can make me smile even when I'm sad. I love him, for no reason ♥
*just wake me up when September ends :)
Sekilas, bahkan ditilik-tilik, gada yg istimewa dr seorang 'dia'. Rambut gondrong, berkulit gelap, yaahh layaknya seorang pria yg gak memperhatikan penampilan. Tapi, dr awal perkenalan, gw tau, ada sesuatu di balik sosoknya (sah elaaaaahhh........).
Lika-liku perkenalan, pendekatan, dan penjajakan kami ga begitu mulus. Berawal dr rekanan seprofesi, mulai ber-abang-adek, dan ngumpet-ngumpet dr pacar gw tatkala itu (yaaahh,,yg notabene beda keyakinan). Dan entah kenapa, meski dengan segudang permasalahan, pisah sejenak sama dia, bikin gw sedih. Sedih berat. Pernah, suatu ketika dia unfollow di twitter karena males banget baca twit-twit gw sama sang mantan pacar. Perasaan gw? Sedih berat. Keinget, waktu itu pas kondangan ke resepsi teman. Naik motor sambil melamun. Kenyataan bahwa dia ninggalin gw, itu bikin nyesek.
Pernah pula, temen gw yg tau kisah percintaan gw sama sang mantan, menolak mentah-mentah hubungan gw sama dia. Tapi perasaan gw bilang, gw bener kok. Ga tau kenapa. Mungkin karena emang pengen 'berpisah' dr jeratan cinta beda keyakinan.......sampai suatu ketika perasaan takut kehilangan dia begitu kuat. Dan membuat gw rela dan tega berlaku kasar ke sang mantan beda keyakinan, demi dia (for God shake, ampuni kelakuanku ya Allah. Aamin).
Ga pernah ragu, dari awal untuk bawa dia ke rumah. Lengkap dengan penampilan rock and roll ala dia. Rambut gondrong, sepaket dengan gaya slenge'an ala dia. Dan entah kenapa, apa memang kedua orang tua gw emang asik-asik aja, ga sedikitpun ragu atau melarang berteman (bahkan berhubungan lebih lanjut sama dia). Hingga sampai akhirnya kamipun melakukan penjajakan (tentunya setelah resmi putus dari yg terdahulu, meski hanya beda satu minggu).
Hingga masa penjajakan, belum ada masalah berarti. Hingga beberapa bulan, ada masalah yg membuat gw pengen putus sama dia. Masalah apa, ga usah ditulislah ya.....dua kali minta putus. Tapi dia selalu minta untuk : 'jangan, engga'. Yaaaa intinya ga terima. Masukan kanan-kiri ttg keharusan gw untuk segera menyudahi hubungan, jg jadi mental. Semua mental. Saat itu kondisi gw, terima keadaan, setengah menggantung di saat kondisi kepercayaan berada di nilai NOL.
Tapi sedikit demi sedikit, dia menunjukkan perubahan. Meski memang harus diakui, sikap dan sifatnya yg super cuek, membuat gw harus rela menghela napas berkali-kali. Tapi toh, emang paketan dia seperti itu kan? Tingkat kepercayaan yang semula sampai di titik nol, perlahan meningkat. Dia pun semakin menunjukkan keseriusan. Rencana demi rencana kami susun, termasuk rencana dia untuk 'meminta' gw ke orang tua. Hingga akhirnya terbukti.
11 Maret 2012, dengan membawa seluruh anggota keluarganya, dia pun 'meminta' gw dari orang tua. Meski harus melampaui satu tahap lagi, insyaallah niat baik kami dilancarkan. Aamin.
Dan kalo ada yang nanya apa yang membuat gw sayang ke dia, I still have no answer. He's the one who always make me feel blue, but he's the one who can make me smile even when I'm sad. I love him, for no reason ♥
*just wake me up when September ends :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar